MATA SEBAGAI ALAT OPTIK
Mata kita termasuk alat optic yang memiliki keterbatasan. Mata tidak dapat melihat benda yang ukurannya sangat kecil seperti virus dan bakteri. Mata kita juga tidak dapat melihat secara jelas benda-benda yang sangat jauh seperti bintang dan bulan, untuk itu mata  memerlukan alat Bantu, yaitu alat optik.
Bentuk mata menyerupai bola, pada bola mata terdapat benda bening yang disebut  lensa mata. Lensa mata bersifat tembus cahaya, dan berupa lensa cembung. Lensa mata berfungsi membiaskan sinar-sinar yang dating ke mata, dengan demikian  bayangan jatuh di retina mata. Syarat seseorang dapat melihat benda  adalah harus adanya cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh benda kemudian masuk ke mata kita melalui kornea  terus melewati lensa mata, dan akhirnya terbentuk bayangan  di retina. bayangan benda jatuh tepat dibintik kuning. Bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
Cacat mata adalah gangguan penglihatan mata karena menurunnya daya akomodasi, tidak meratanya bidang kelengkungan  lensa mata,  dan terjadinya pengapuran pada lapisan kornea. Agar dapat membaca dengan normal, maka penderita cacat mata  perlu dibantu dengan  menggunakan kacamata.
Pada mata normal  memiliki titik dekat 25 Cm (PP = Punchtum Proximum) dan titik jauh ( Puncthum Remontum) tak terhingga. Pada cacat mata  terjadi pergeseran  titik tersebut.

Gangguan pada mata 

Keadaan mata setiap orang berbeda-beda. Ada mata normal dan mata tidak normal. Mata tidak normal berarti mempunyai kelainan. Bagaimana tanda-tanda orang jika matanya mempunyai kelainan? Apakah orang tersebut dapat melihat dengan jelas? Seseorang tidak bisa melihat suatu benda yang seharusnya dapat dilihat dengan mata normal, itu pertanda, mata orang tersebut mengalami gangguan berupa kelainan pada mata. Orang yang bisa melihat dengan normal tanpa bantuan kaca mata disebut emetropi. Ada beberapa kelainan pada mata, yaitu:
 1) Rabun dekat

Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidak-mampuan mata untuk melihat benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih atau ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang  retina. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil  tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Lensa cembung merupakan lensa positif (plus)

 2) Rabun jauh

Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah lensa mata terlalu cembung atau ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh didepan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung. Lensa cekung merupakan lensa negatif  (minus).


3) Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua. Mengapa presbiopi dikatakan rabun tua? Karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalau dekat. Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung.
4) Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat remang-remang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak terbentuk. Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
 5) Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna separuh. Tahukah kamu perbedaan antara buta warna total dengan buta warna separoh? Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja. Sedangkan buta warna separuh tidak bias melihat warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.
 6) Katarak
Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah lensa mata keruh, sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Penderita ini umumnya berumur di atas 55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
7) Astigmatisma (Silinder)
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan horisontal. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa silinder.